Penyertaan Modal Migas Negeri Paman Sam Lesu, Skor Transaksi Anjlok Rp156 Ribu Miliar

Photo of author

By Hana Zahra

Sarumpun.com – JAKARTA – Transaksi sektor hulu minyak lalu gas Amerika Serikat (AS) mencapai USD105 miliar pada 2024 dengan aktivitas melambat pada paruh kedua tahun lalu akibat minimnya minat akuisisi.

Menurut Enverus, total nilai kesepakatan tahun lalu turun tajam pada belakang nilai merger juga pengambilalihan sebesar USD192 miliar yang dilaksanakan pada 2023 mencakup kombinasi USD60 miliar dari Exxon Mobil juga Pioneer Natural Resources. Permian tetap saja menjadi target pembelian yang paling diminati.

“Kita akan mendapatkan beberapa kejutan menarik tahun ini lantaran operator-operator melirik wilayah-wilayah serta permainan-permainan yang tersebut tidak ada kita duga sebelumnya,” ujar analis utama Enverus, Andrew Dittmar pada sebuah wawancara dilansir dari Reuters, Kamis (30/1/2025).

“Bagi pembeli yang tersebut mempertimbangkan untuk mengakuisisi salah satu target Permian yang dimaksud tersisa, pertanyaannya adalah apakah kualitas dan juga perluasan sumber daya sepadan dengan biaya yang harus dibayar,” kata Dittmar.

Bagi berbagai perusahaan E&P yang lebih tinggi kecil, keputusannya kemungkinan besar adalah mencari dalam luar Permian. Lapangan serpih yang dimaksud telah matang seperti Williston Basin di dalam North Dakota dan juga Eagle Ford di area Texas Selatan menawarkan alternatif kemudian mendapatkan peningkatan sebab pembeli mengunjungi kembali aset yang tersebut telah terjadi dikembangkan dengan kesempatan untuk melakukan pengurasan ulang.

Mengebor ulang sumur tua menawarkan peningkatan produksi yang dimaksud cepat dengan penanaman modal yang tersebut lebih tinggi kecil lebih besar diminati ketimbang mengebor sumur baru. Angka proses migas di tempat Negeri Paman Sam merosot mendekati akhir tahun mecapai USD9,6 miliar atau setera Rp156 triliun yang tersebut dibukukan pada kuartal IV 2024 oleh sebab itu pembeli menemukan lebih besar sedikit target M&A yang dapat dikejar.

Kurangnya kesempatan untuk berkembang pada akhirnya dapat mengupayakan operator-operator yang dimaksud tambahan kecil untuk berjualan dan juga mengkonsolidasikan sektor ini. “Peluang pembelian yang mana tersisa sebagian besar lebih besar kecil, lebih banyak tinggi dari kurva biaya, atau keduanya,” kata Dittmar.

Pembelian Coterra Energy berhadapan dengan Avant Natural Resources serta Franklin Mountain Energy di tempat Delaware Basin dengan nilai total USD3,95 miliar merupakan kesepakatan terbesar pada kuartal IV-2024. Sementara, pembelian aset Uinta milik Ovintiv di area Utah oleh FourPoint Energy senilai USD2 miliar merupakan salah satu pembelian swasta terbesar baru-baru ini.

Nilai M&A yang dimaksud berfokus pada gas meningkat empat kali lipat pada 2024 dibandingkan dengan tahun 2023, naik di dalam berhadapan dengan USD20 miliar untuk pertama kalinya sejak 2016, menurut Enverus. “Kami akan meninjau lebih lanjut banyak fokus pada gas yang digunakan akan muncul relatif cepat mengingat kegembiraan seputar gas alam cair, perkembangan pusat data, juga permintaan listrik,” kata Dittmar.

Leave a Comment