Sarumpun.com – JAKARTA – Jennifer Lopez secara nyata menjauhkan diri dari tuduhan seputar mantan pacarnya Sean “Diddy” Combs oleh sebab itu tabloid terus mengeluarkan kumpulan laporan tentang perceraiannya. Perpisahannya dari suaminya, Ben Affleck, mungkin saja sangat memilukan, tetapi juga memberinya kelegaan dari berita utama Diddy. Namun, perkembangan hukum baru kemungkinan besar berhasil memecah kebungkaman.
Narapidana Derrick Lee Cardello-Smith, yang mana menggugat pendiri Bad Boy Records melawan dugaan penyerangan seksual pada 1997, dilaporkan telah dilakukan menyusun rencana untuk menghadirkan Jennifer Lopez sebagai saksi pada persoalan hukum tersebut.
Sementara, konferensi pertamanya dengan P Diddy terjadi ketika Cardello-Smith bekerja sebagai bartender. Sejauh cerita yang digunakan diungkap, maestro hip-hop yang dipermalukan itu mengundangnya ke pesta seks di area sebuah hotel, tempat “Bad Boy for Life” itu membius serta menganiayanya.
Beberapa penuduh Diddy juga menuduh bahwa bintang musik 55 tahun itu mencampur minuman mereka itu sebelum melakukan kekerasan seksual pada waktu merekan pada keadaan mabuk. Ketika Smith akhirnya sadar, beliau mengawasi Combs terlibat hubungan seksual dengan wanita lain lalu ia diduga berkata, “Aku juga melakukan ini padamu!”
Di penjara di tempat Michigan, Derrick menjalani hukuman melawan tuduhan pelecehan seksual lalu penculikan yang bukan terkait. Selain tuduhan penyerangan seksual, narapidana yang disebutkan yakin bahwa pejabat pemerintah berkonspirasi dengan P Diddy untuk menutupi kejahatan yang dimaksud dituduhkan kepadanya. Dia pun memohonkan ganti merugikan sebesar 400 jt USD.
Pengacara Combs, Marc Agnifilo, sebelumnya mengecam gugatan Cardello-Smith. Dia mengungkapkan ini adalah gugatan yang dimaksud sembrono terhadap individu entrepreneur terkemuka, berdasarkan rekayasa yang dimaksud jelas, yang diajukan oleh manusia pemerkosa terpidana dan juga penggugat berantai dengan imajinasi yang tersebut berlebihan juga haus akan ketenaran. Tim hukumnya pun menyatakan bahwa klaim yang disebutkan diajukan bertahun-tahun setelahnya undang-undang pembatasan.
Derrick kemudian menanggapi argumen balasan yang tersebut menghasut. Dia mengklaim bahwa dirinya menunda untuk melawan Combs oleh sebab itu beliau takut akan pembalasan.
kemudian, Tim Diddy kembali mengecam argumennya sebagai tidak ada masuk akal. “Klaim [Derrick] bahwa ia takut akan pembalasan mematikan dari [Diddy], yang digunakan masuk akal lantaran ‘[Diddy] telah terjadi membunuh Tupac Shakur, sungguh bukan masuk akal. Bahkan jikalau diterima begitu saja, cerita [Derrick] tak masuk akal,” tuturnya.