Sarumpun.com – MOSKOW – Di antara prioritas utama BRICS , Diplomat Afrika Selatan, Ben Joubert menyebutkan perlunya menghurangi ketergantungan pada dolar Amerika Serikat (Amerika Serikat). Belakangan mencuat kabar bahwa beberapa negara pendiri mulai ragu meninggalkan dolar Amerika Serikat yang mana menciptakan upaya dedolarisasi BRICS diramal akan mandek.
“Ini adalah hambatan yang digunakan sangat penting bagi kami yakni berdagang pada mata uang kami sendiri,” ujar Joubert, yang digunakan menjabat sebagai direktur kementerian luar negeri Afrika Selatan untuk organisasi regional, yang digunakan pada waktu ini berada di area kota Yekaterinburg, Rusia untuk hadir di konferensi Sherpa BRICS lalu Sous-Sherpas.
Kepresidenan Rusia yang tersebut mengatur BRICS pada tahun 2024 dinilai berperan penting di mengintegrasikan anggota baru kemudian menemukan sikap dengan kelompok negara-negara berprogres terdepan. Hal ini diungkapkan oleh Diplomat Afrika Selatan, Ben Joubert seperti dilansir RT.
Dalam wawancara tersebut, Ia menyoroti keberhasilan ekspansi BRICS sebagai kelompok dunia usaha utama non-Barat pada awal tahun ini. Tercatat ada dua dari empat anggota baru BRICS berasal dari Afrika, yang “menegaskan sentimen kami tentang BRICS dan juga menjadi formasi untuk Global South,” kata diplomat itu
Diketahui untuk kepresiden selanjutnya, Brasil yang akan mengatur BRICS pada tahun 2025, berikrar untuk memberikan “lebih banyak perhatian” pada pengembangan media pembayaran kemudian mekanisme untuk proses keuangan, kata Joubert.
Hal ini sejalan dengan pernyataan sebelumnya yang dimaksud disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, yang mengutarakan, harapan terhadap kepresidenan Brasil yang mana akan datang diyakini akan fokus pada kerja sebanding keuangan.
Joubert juga menegaskan, kembali misi BRICS sebagai kata-kata bagi negara-negara yang mengadvokasi reformasi sistem global yang dimaksud bermakna, khususnya PBB kemudian Dewan Keamanan. “Kekuatan utama yang digunakan memacu minat itu pada BRICS tentu cuma adalah keperluan untuk memiliki pengumuman global untuk Global South,” katanya.
Pertemuan tiga hari BRICS Sherpa dan juga Sous-Sherpa berakhir pada hari Kamis. Rusia, yang mana memegang kepresidenan BRICS selama setahun sejak Januari 2024, telah terjadi menjadi tuan rumah lebih besar dari 250 event, termasuk KTT BRICS di tempat Kazan pada bulan Oktober. Pertemuan Sherpa pertama dalam bawah kepemimpinan Rusia diadakan di area Kota Moskow pada bulan Januari.
Pada 15 November, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Aleksandr Pankin mengumumkan bahwa Indonesia telah dilakukan diberikan “status mitra” oleh kelompok BRICS. Penunjukan ini disetujui selama rapat BRICS di area Kazan, menawarkan alternatif untuk keanggotaan penuh, di dalam sedang minat dari tambahan dari 30 negara yang dimaksud ingin bergabung dengan organisasi tersebut.
BRICS, yang digunakan sebelumnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, serta Afrika Selatan, diperluas pada 1 Januari 2024, hingga mencakup Mesir, Iran, Ethiopia, juga Uni Emirat Arab.