Didera Kelaparan, Berapa Harga Bahan Makanan di dalam Gaza?

Photo of author

By Balqis Ufairah

Sarumpun.com – JAKARTA – Selama lebih tinggi dari dua minggu, tanah Israel telah dilakukan memblokir hampir semua bantuan makanan untuk memasuki Daerah Gaza utara. Menurut perkiraan PBB hal itu menyebabkan sekitar 400.000 warga Palestina yang mana tinggal di dalam sana menghadapi kelaparan.

Serangan negeri Israel dan juga perintah evakuasi paksa telah dilakukan melakukan penutupan titik distribusi makanan, dapur, kemudian toko roti. Mengutip Al Jazeera, hari terakhir pekan (18/10/2024), satu-satunya toko roti yang digunakan berfungsi di area Kawasan Gaza utara, yang mana didukung oleh Inisiatif Pangan Global (WFP), terbakar pasca negara Israel menyerangnya dengan amunisi.

Di seluruh Jalur Gaza, sedikitnya 2,15 jt orang, atau 96% dari populasi, menghadapi tingkat kekurangan pangan yang mana tinggi, dengan satu dari lima orang menghadapi kelaparan. Kebanyakan orang pada Wilayah Gaza tidak ada memiliki sarana untuk membeli barang-barang penting kemudian bergantung pada dapur amal lalu distribusi bantuan untuk makanan lalu kupon tunai.

Kebanyakan dari merekan kehilangan pekerjaan dikarenakan kegiatan ekonomi runtuh akibat serangan negeri Israel yang mana terus berlanjut. Semua uang tabungan dan juga barang yang merekan miliki untuk barter telah dilakukan habis. Kalaupun masih memiliki sedikit uang, biaya pangan di area Wilayah Gaza yang mana meroket hampir dipastikan tak terjangkau oleh kebanyakan warga. Harga barang-barang pokokmelonjakkarena ketersediaannya yang sangat menipis.

Berikut pantauan Al Jazeera mengenai harga jual beberapa komponen makanan di area Gaza: Harga tepung pada Daerah Gaza Selatan berkisar USD150 atau sekitar Rp2,325 jt (kurs Rp15.500 per USD) untuk satu karung seberat 25 kg. Dan di tempat Utara, harganya bahkan mencapai USD1.000 atau sekitar Rp15,5 jt per karung.

Kemudian, nilai tukar gula per kilogram (kg) mencapai USD60 atau sekitar Rp930.000 dalam Wilayah Gaza Utara serta sebesar USD28 atau Rp434.000 di area selatan. Sementara, biaya selusin telur yang tersebut sebelum pertempuran belaka USD3,50 atau sekira Rp54.250 sekarang dijual seharga USD32 atau nyaris Rp500 ribu dalam Kawasan Gaza selatan, kemudian sekitar USD73 atau sekitar Rp1,13 jt di tempat Kawasan Gaza utara.

Sedangkan susu bubuk non-dairy dijual di area Daerah Gaza Utara seharga USD1 atau Rp15.500 per sendok, atau USD124 per kilogram. Begitu pun, susu formula bayi sebagian besar bukan tersedia pada utara. Sedangkan pada selatan, harganya mencapai USD15 (sekitar Rp232.500) per kaleng yang mana rata-rata beratnya sekitar 350 gram (12 ons).

Hasil pertanian segar, termasuk mentimun juga tomat, bahkan menjadi materi makanan yang dimaksud termahal setelahnya negara Israel menghancurkan sebagian besar lahan pertanian, sumur, serta rumah kaca di dalam Gaza. Harga timun dalam Wilayah Gaza Selatan mencapai USD8 per kg atau Rp124.000, kemudian USD150 atau sekitar Rp2,325 jt per kg di tempat Wilayah Gaza Utara. Sementara itu, nilai tukar tomat pada Kawasan Gaza Utara mencapai USD180 per kg atau sekitar Rp2,79 juta. Sedangkan pada selatan, nilai tukar tomat sebesar USD12 atau sekira Rp186.000 per kg.

Sebagai pembanding, mengutip badanpangan.go.id, nilai tepung terigu curah di area Indonesia per hari ini adalah Rp10.160 per kg, nilai gula konsumsi Rp17.950 per kg, lalu tarif telur ayam ras Rp28.540 per kg. Untuk tarif sayuran, mengutip data dari infopangan.jakarta.id, tarif tomat per hari ini hanya saja Rp11.535 per kg. Sementara nilai tukar timun dari berbagai sumber tercatat bervariasi, mulai dari Rp4.000 hingga di dalam melawan Rp10.000 per kg tergantung jenis dan juga lokasi.

Leave a Comment