Sarumpun.com – JAKARTA – WINGS merupakan salah satu dari sedikit pusat terapi yang dimaksud beroperasi dalam bawah kerangka Model Terapi Intensif (IMOT). Berlokasi pada Singapura, WINGS sudah pernah menangani lebih besar dari 6.000 pasien hingga pada waktu ini, dengan tingkat keberhasilan 70%.
Dari 6.000 pasien tersebut, 50% dalam antaranya adalah orang asing yang tersebut terbang ke Singapura dari seluruh Asia Tenggara, khususnya Indonesia, untuk berobat di tempat pusat terapi unik ini.
Pusat terapi ini adalah salah satu dari sedikit pusat kondisi tubuh pada Asia kemudian dunia yang digunakan menyediakan terapi khas yang mana inovatif pada bawah satu atap dengan menerapkan Model Terapi Intensif (IMOT) untuk menyediakan terapi seperti Suit Therapy (NeuroSuit and TheraSuit Method), Latihan Spider Cage, Universal Exercise Unit, Intervensi Aksi Dinamis (DMI), Cuevas Medek Exercises (CME), Latihan Berjalan Intensif dengan LiteGat, Latihan Berjalan Robotik dengan Trexo Robotics, Task Specific Electrical Stimulation (TASES), lalu masih banyak lagi.
“Anak saya harus menjalani kemoterapi lantaran leukemia. Perawatan yang dimaksud berlangsung selama 9 bulan juga ini berdampak pada sebagian besar kemampuannya dan juga membuatnya kesulitan untuk berjalan. Merupakan berkah bagi kami untuk dapat mendapatkan bantuan dari WINGS,” kata Riza Legowo, ibu dari Valerie yang tersebut berusia enam tahun dari Jakarta.
“WINGS benar-benar unik, bukan hanya saja pada metodenya tetapi juga pada cara mereka itu memperlakukan setiap anak secara holistik. Kami bersyukur akibat Valerie sekarang sudah ada dapat berjalan, berlari, bersepeda, dan juga menaiki anak tangga. Setelah 5 tahun menjalani terapi intensif, kami kembali pindah ke DKI Jakarta pada tahun 2022 agar Valerie dapat bersekolah. Kami terus melakukan perjalanan ke WINGS selama liburan sekolah,” lanjutnya.
WINGS dimulai oleh orang ibu bernama Judith Julia Justin dan juga putranya yang dimaksud berkebutuhan khusus, Jake, pada 2017. Jake didiagnosis menderita mutasi genetik yang digunakan sangat langka (NACC1), yang tersebut mempengaruhi kemampuannya untuk berjalan, berbicara, dan juga kesulitan untuk menjalani keberadaan mandiri. Ia juga terlahir dengan katarak bawaan pada kedua matanya.
Saat Jake baru berusia empat bulan, beliau mengalami sekitar 1.000 kejang per hari dan juga gagal mencapai tahap perkembangan awal. Saat itulah Julia diberi tahu bahwa anaknya mungkin saja tak akan pernah dapat berjalan, berbicara, atau hidup secara mandiri.
Hal ini menginspirasi Julia serta Jake selama 10 tahun berkeliling dunia di mencari solusi. Perjalanan itu membuka dunia merekan terhadap terapi-terapi terobosan yang tidaklah tersedia pada Asia seperti Intensive Model of Therapy (Model Terapi Intensif/IMOT), Suit Therapy, Cuevas Medek Exercises (CME), Intervensi Aksi Dinamis (DMI), dan juga lain-lain.
Mengetahui bahwa ada anak-anak seperti Jake pada negara mereka itu yang tersebut berhak mendapatkan kesempatan untuk merasakan perawatan yang tersebut ada, maka Julia memutuskan untuk mengedarkan harta benda demi mendirikan WINGS lalu mengakibatkan berbagai terapi yang dimaksud ke hadapan anak-anak lain dalam Asia Tenggara.
Rahasia kesuksesan WINGS adalah kerangka kerja yang digunakan dia gunakan, yakni Intensive Model of Therapy (Model Terapi Intensif/IMOT), yang digunakan berlangsung di blok selama 3 minggu hingga 3 bulan yang digunakan dikenal sebagai ‘intensif’. Menyerupai strategi bootcamp, latihan intensif 5 hari/minggu kemudian antara 2-4 jam/hari. Penelitian telah lama menunjukkan bahwa satu sesi terapi intensif mampu memberikan hasil lebih tinggi daripada terapi tradisional selama setahun penuh.
“Keajaiban WINGS tak cuma terletak pada model intensif serta terapi terobosan yang mana kami tawarkan, namun juga pada semangat, komitmen, dan juga pengalaman kelompok terapi kami yang dimaksud sangat terampil. Pusat terapi kami berfokus pada memperlakukan anak secara holistik, dengan rasa hormat juga fokus yang digunakan kuat pada target pada lingkungan yang digunakan menyenangkan lalu memotivasi,” beber Judith Julia Justin, sang ketua eksekutif juga pendiri WINGS.
“Kami bekerja pada lantai terbuka yang digunakan memacu komunikasi juga interaksi sosial antarorang tua dan juga antaranak. Pusat kami benar-benar merupakan tempat tumbuhnya harapan serta membangkitkan semangat keluarga berkebutuhan khusus. Semua ini adalah
segalanya yang mana saya lalu Jake butuhkan di perjalanan kami, yakni harapan, penerimaan, rasa hormat, teman, dan juga motivasi,” pungkas Julia.