Sarumpun.com – SURABAYA – Ciputra Hospital Surabaya sukses mengadakan operasi wajah kedutan dengan menggunakan metode microvascular decompression (MVD) pada Rabu (4/9/2024). Metode ini menimbulkan waktu operasi lebih banyak singkat, dari umumnya lima jam menjadi hanya sekali sekitar satu jam.
MVD sendiri merupakan metode pembedahan yang bertujuan untuk memisahkan pembuluh darah dari saraf menggunakan bantalan khusus. Sehingga dapat mengatasi fungsi saraf wajah yang tersebut normal, luka sayatan operasi semata-mata kurang lebih banyak 1-2 cm.
Operational Director Ciputra Hospital Dr. Sisca Sindhuatmaja mengatakan, tindakan operasi ini dijalankan oleh dokter bedah saraf dengan menggunakan mikroskop. Dengan metode ini, kepala pasien bukan perlu dibuka cukup besar. Hanya dilubangi sekitar 1 cm.
“Nanti dengan menggunakan mikroskop yang dimaksud akan dipisahkan pembuluh darah serta juga saraf yang tertekan oleh pembuluh darah. Sehingga kedutannya bisa saja hilang,” katanya.
Dr. Sisca menjelaskan, tidaklah semua rumah sakit lalu dokter bisa saja mengerjakan operasi ini. Sebab, biaya juga alatnya cukup mahal. Untuk biaya operasi ini antara Rp100 jt hingga Rp150 juta, tergantung implant yang dipakai. Sedangkan untuk pembangunan ekonomi mikroskop, diperkirakan mencapai Rp15 miliar.
“Pasien yang menjalani operasi ini di tempat di lokasi ini hanya sekali perlu menginap dua di malam hari saja. Ini adalah pasien datang kemarin. Setelah operasi, pasien akan dibawa ke ICU dan juga besok dilaksanakan observasi. Setelah itu pulang,” jelasnya.
Tim dokter yang digunakan mengerjakan operasi ini adalah dr. M. Sofyanto, Sp.BS, dr. Agus Chairul A, Sp.BS(K), lalu dr. Gigih Pramono, Sp.BS. Dengan teknologi live surgery, keluarga bisa saja terhubung juga menyaksikan bagaimana jalannya operasi yang diadakan juga adanya komunikasi dua arah antara keluarga pasien kemudian dokter yang dimaksud menjadi operator operasi.
“Jadi, kita siapkan layar besar serta keluarga pasien bisa jadi menyaksikan proses operasi secara langsung,” ujar Dr. Sisca.
Kasus kedutan wajah atau hemifacial spasm adalah kondisi neurologis yang digunakan jarang terjadi, tetapi dapat mengganggu. Di mana otot-otot di area satu sisi wajah berkontraksi secara tak terkendali. Hemifacial spasm merupakan kondisi dalam mana otot di dalam satu sisi wajah mengalami kejang secara berulang-ulang. Kondisi ini umumnya dimulai dengan kejang ringan pada otot di dalam sekitar mata atau sudut mulut.
Namun, seiring waktu dapat memburuk kemudian meluas ke area wajah lainnya. Hemifacial spasm adalah penyakit dapat menyebabkan gangguan kritis di fungsi sehari-hari lalu kualitas hidup seseorang.
“Dalam setahun ada sekitar 30.000 persoalan hukum ini. Dulu yang tersebut terkena usainya di tempat berhadapan dengan 50 tahun. Tapi sekarang usia 30-an tahun sanggup kena. Untuk penyebabnya tidaklah diketahui,” kata dr. Agus Chairul A.