Sarumpun.com – JAKARTA – Skala Harga Saham Gabungan atau IHSG berpeluang kembali uji critical resistance level pada 7.770 pada Kamis (5/9/2024) usai kemarin mencetak rebound pada perdagangan Rabu (4/9).
“Secara teknikal, bullish peluang IHSG masih terlalu kuat bersamaan dengan rebound kemarin,” kata Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan di risetnya hari ini.
Dalam beberapa hari ke depan akan dirilis data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) bulan Agustus 204. Surplus NPI diperkirakan masih berlanjut. Akan tetapi, surplus yang disebutkan diprediksi didorong oleh penurunan impor yang digunakan lebih besar di dari penurunan ekspor.
Adapun, penurunan impor disebabkan oleh kecenderungan penurunan tarif minyak di area pekan terakhir Agustus 2024. Sementara penurunan ekspor sejalan dengan pelemahan indeks manufaktur secara global dalam Agustus 2024.
“Kondisi ini diperkirakan membantu menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, meskipun secara sumbangan ke perkembangan dunia usaha tidaklah terlalu bagus,” imbuh Valdy.
Dari eksternal, bursa akan mengantisipasi data indeks sektor jasa di dalam Euro Area, Jerman lalu Inggris. Pasar juga mencermati ekspektasi pelebaran defisit neraca dagang Amerika Serikat (AS) di dalam Juli 2024.
Sejumlah saham dapat diperhatikan pada hari ini antara lain, PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), dan juga PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).