Sarumpun.com – JAKARTA – Faisal Basri, ekonom senior salah satu pendiri Institute for Development of Economics & Finance (Indef) meninggal dunia di area usia 65 tahun. Faisal dikenal sebagai ekonom yang kritis, tegas serta pemberani.
Rasa kehilangan kemudian ucapan duka cita datang dari Menteri Daya juga Narasumber Daya Mineral (ESDM) 2014-2016 Sudirman Said. Ia pun menyinggung kedekatannya dengan Faisal Basri sejak sebelum reformasi 1998. Mereka kerap menghasilkan berbagai inisiatif dan juga gerakan.
Baca Juga: Kabar Duka, Ekonom Senior Faisal Basri Meninggal Dunia
Semasa menjadi Menteri ESDM, Sudirman Said memohon Faisal Basri menjadi Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas atau banyak disebut Tim Antimafia Migas. Tim ini juga melibatkan dosen dari Universitas Gajah Mada (UGM) Fahmy Radhi hingga beberapa orang tokoh. Faisal Basri bergerak cepat menjadi pemimpin Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang mana berujung pada pembubaran Petral unit usaha PT Pertamina (Persero).
“Kejujuran, keteguhan kemudian kompetensi yang digunakan dimiliki, saya mengajukan permohonan Faisal Basri mengatur Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Tim ini dibentuk untuk membenahi sektor migas dan juga menangani isu mafia migas. Kita semua kehilangan orang baik dan juga kuat memegang prinsip,” ujar Sudirman Said pada waktu dihubungi SINDOnews, Kamis (5/9/2024).
Sebagai akademisi, Faisal Basri mendedikasikan hidupnya dengan mengajar. Mengutip laman Lembaga Penyelidikan Kondisi Keuangan dan juga Komunitas Fakultas Perekonomian kemudian Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), Faisal Basri mengabdikan diri sebagai dosen di tempat Fakultas Sektor Bisnis serta Bisnis (FEB) Universitas Indonesia sejak tahun 1981 hingga tutup usia.
Faisal Basri telah dilakukan meninggalkan jejak yang digunakan tak terhapuskan di bidang perekonomian kemudian kebijakan pemerintah Indonesia. Kiprah Faisal Basri dalam dunia ekonomi telah lama dimulai sejak ia bergabung sebagai anggota regu “Pembangunan Perekonomian Dunia” di tempat bawah Asisten Menteri Koordinator Area Perekonomian Kedua pada 1985-1987.
Baca Juga: Profil Ekonom Senior Faisal Basri, Meninggal Bumi dalam Usia 65 Tahun
Ia pun pernah mendapat kepercayaan ketika ditunjuk menjadi anggota Tim Bantuan Presiden untuk Urusan Kondisi Keuangan pada tahun 2000, sebuah pengakuan berhadapan dengan pemikiran lalu kontribusinya yang digunakan mendalam terhadap pembangunan ekonomi Indonesia.
Kecintaan Faisal Basri terhadap institusi belajar juga ditunjukkan pada waktu ia menjabat sebagai Kepala Departemen Sektor Bisnis juga Studi Pembangunan UI periode 1995-1998 juga Ketua Sekolah Tinggi Bidang Studi Kondisi Keuangan (STIE) Perbanas Ibukota periode 1999-2003.
Sebagai salah orang pendiri Indef, keponakan dari Wakil Presiden Ketiga Indonesia, Adam Malik ini turut berkontribusi pada perkembangan dunia usaha bangsa melalui penelitian juga pengembangan kebijakan yang digunakan berdampak luas.
Faisal menyelesaikan lembaga pendidikan sarjananya di tempat FEB UI tahun 1985 dan juga meraih gelar kejuaraan Master of Arts bidang dunia usaha dalam Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika tahun 1988. Faisal juga pernah menjadi Ketua Jurusan Kondisi Keuangan dan juga Studi Pembangunan FEB UI (1995-1998) serta Ketua Sekolah Tinggi Pengetahuan Perekonomian (STIE) Perbanas Ibukota Indonesia (1999-2003).