Sarumpun.com – MALANG – Satu lagi perubahan anak bangsa yang tersebut patut dibanggakan hadir dalam sedang masyarakat, yaitu robot pencari korban gempa . Robot canggih yang tersebut menyerupai ular ini mampu mendeteksi keberadaan korban gempa pada rerentuhan bangunan.
Lantaran bentuknya menyerupai ular, robot ini dinamai snake arm robot atau continuum arm robot. Kehadiran perangkat baru ini diinisiasi oleh tiga peserta didik UMM dari Inisiatif Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik, yakni Almas Kurnia Alim, Alvinanda Dheta Attalariq, lalu Muhammad Rafi Rizq Sandy.
Muhammad Rafi Rizq Sandy, koordinator pasukan mengungkapkan, secara umum, Continuum arm robot merupakan alat yang tersebut miliki segmen sendi dengan derajat kebebasan tak terbatas. Fungsi alat ini untuk menjangkau celah-celah sempit dalam bawah reruntuhan bangunan usai terjadi gempa.
“Mengingat bahwa Indonesia merupakan salah satu wilayah yang masuk di lokasi Ring of Fire. Umumnya, wilayah kategori ini dikelilingi oleh pegunungan vulkanik juga lempengan-lempengan tektonik. Sehingga, berpeluang besar terjadinya bencana alam seperti gempa bumi,” ujar Muhammad Rafi Rizq Sandy, Kamis (22/8/2024).
Rafi, sapaan akrabnya, menjelaskan, ketika terjadi gempa bumi, evakuasi yang digunakan cepat adalah upaya yang tersebut sangat penting untuk dilakukan. Hal ini tak lain adalah untuk memaksimalkan penyelamatan korban, dan juga meminimalisirkan persentase bilangan korban kematian. “Alatnya dioperasikan untuk memasuki celah-celah sempit reruntuhan yang mana susah dijangkau oleh manusia,” kata dia.
Ia menambahkan, alat yang dimaksud dilengkapi ciri kamera serta lampu senter untuk mengidentifikasi keadaan, dan juga lokasi korban selamat. Menariknya, nantinya alat ini juga dilengkapi ciri pembantu lainnya, seperti alat komunikasi, selang oksigen, lalu selang makanan sebagai pendukung prospek hidup para korban.
“Fitur alat komunikasi diatur untuk mengidentifikasi apakah korban masih memungkinakan untuk berinteraksi atau tidak. Kemudian, fungsi selang oksigen sebagai pemasok sementara oksigen terhadap korban. Sedangkan, makanan yang digunakan berbentuk gel untuk memudahkan dikonsumsi oleh korban akan disalurkan melalui selang lainnya,” terangnya.