Brevet Koleksi Mayjen Bangun Nawoko, Panglima Divisi Infanteri 3/Kostrad Jebolan Akmil 1992

Photo of author

By Askanah Ratifah

Sarumpun.com – JAKARTA – Mayjen TNI Bangun Nawoko merupakan Pati TNI AD yang digunakan mengemban amanat sebagai Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 3/Kostrad pada waktu ini. Ia menjabat sejak 17 April 2024 menggantikan Mayjen TNI Choirul Anam.

Bangun merupakan jebolan Akademi Militer (Akmil) tahun 1992. Pria kelahiran Kaloran, Temanggung, Jawa Tengah pada 10 Februari 1969 ini berasal dari kecabangan Infanteri (Kostrad).

Jabatan terakhir Bangun adalah Waasops KSAD Sektor Renops. Dia juga pernah menjabat Komandan Korem yakni Danrem 083/Bhaladika Jaya (2017-2018) kemudian Danrem 174/Anim Ti Waninggap (2020-2022).

Selama karier militernya, Bangun juga pernah menduduki beberapa jabatan penting lainnya yakni, Danyonif 631/Antang (2008-2009), Dandim 1008/Tanjung (2009-2012), Kasbrigif Linud 18/Trisula/Kostrad (2012-2013), Danbrigif 13/Galuh/Kostrad (2013-2014).

Selanjutnya, Asops Kasdivif 1/Kostrad (2014), Asops Kasdam XVII/Cenderawasih (2014-2015), Pamen Denma Mabesad (2015-2017), serta Paban II/Binlat Sopsad (2018-2020).

Riwayat penugasan Bangun selama menjadi prajurit juga cukup mentereng. Dia tercatat pernah diterjunkan di Operasi Seroja di tempat Timor-Timur (1994), Operasi Seroja di dalam Timor-Timur (1996), Operasi Pengamanan Daerah Rawan Aceh (1999), Operasi Pemulihan Keamanan/Darurat Militer (Opslihkam/Darmil) Aceh (2005), lalu Operasi Pamtas RI-Malaysia (2010).

Sebagai Pati TNI AD yang miliki karier yang tersebut cemerlang, Bangun menyandang banyak brevet. Brevet ini beliau kumpulkan sepanjang 32 tahun berkarier di area militer. Apa hanya brevet yang tersebut dimiliki Mayjen Bangun Nawoko?

Daftar Brevet Koleksi Mayjen TNI Bangun Nawoko

1. Brevet Kualifikasi Para Raider

Brevet Para Raider adalah simbol kehormatan yang digunakan diberikan terhadap prajurit TNI AD yang dimaksud telah dilakukan menyelesaikan sekolah lalu pelatihan sebagai pasukan Para Raider. Prajurit diberikan pelatihan dasar penerjunan, termasuk teknik penerjunan, penguasaan alat, kemudian prosedur keselamatan, untuk meyakinkan prajurit dapat melakukan operasi lintas udara dengan aman serta efektif.

Setelah itu, prajurit melanjutkan ke pelatihan raider yang mencakup taktik pertempuran darat, teknik infiltrasi, penyerbuan, kemudian operasi penyergapan, dan juga latihan fisik lalu simulasi tempur intensif. Prajurit harus melintasi kumpulan ujian lalu evaluasi yang mencakup simulasi operasi militer, juga tes fisik dan juga mental yang ketat.

2. Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad

Setiap prajurit yang mana miliki brevet ini berarti telah dilakukan mengikuti latihan standarisasi prajurit Kostrad juga sudah resmi menyandang predikat prajurit Cakra Kostrad.

Makna tanda Kualifikasi/Brevet Cakra Satuan Kostrad, yakni Bintang sebagai dasar Falsafah NKRI, bahwa setiap prajurit wajib membela serta mempertahankannya. Bunga Teratai, merupakan lambang landasan kekuatan dari Pancasila lalu Sapta Marga.

Leave a Comment